Diobati Pakai Lemon, Pasien Kanker Payudara Meninggal Dunia

Pasien kanker payudara diobati secara tradisional dan takhayul.
Pasien kanker payudara diobati secara tradisional dan takhayul. Foto: dailymail.co.uk
Kanker jai salah satu penyakit yang banyak memakan korban. Mereka umumnya didiagnosa kanker pada stadium lanjut, sehingga pengobatan tidak maksimal. Selain itu, pengobatan kanker juga membutuhkan biaya yang mahal.

Penyakit kanker juga bisa menyerang beragam organ, seperti paru-paru, mulut, kulit hingga payudara. Dan khusus kanker payudara, kebanyakan korbannya adalah wanita, meskipun ada beberapa kasus terjadi pada pria.

Tidak mudah untuk mengobati kanker payudara ini, Selain pengangkatan organ tersebut. Seerti yang dialami oleh wanita ini, di mana ia meninggal dunia usai melakukan pengobatan konvensional, yang digabungkan dengan pengobatan tradisional.

Pasien kanker payudara yang baru berumur 24 tahun ini, meninggal setelah dokter melakukan 'eksorsisme' dengan menggunakan lemon, untuk mencoba dan menyelamatkannya.

Dikutip dari Daily Mail, seorang dokter di rumah sakit di India telah dituduh menggunakan 'cara' mistik tersebut. Ia melakukan ritual eksorsisme pada pasien yang menderita kegagalan multi organ, sebagai akibat dari kanker payudara.

Menurut laporan media lokal, wanita bernama Sandhya Sonawane menerima perawatan konvensional di Rumah Sakit Deenanath di Pune. tepatnya di negara bagian barat Maharashtra, ketika kondisinya memburuk dengan cepat.

Dokternya, yang disebut di media lokal sebagai Satish Chavan, meminta seorang melakukan pengobatan non-medis di unit perawatan intensif. Di mana ritual tersebut melibatkan kain merah dan beberapa jeruk lemon.

Dan ironisnya, pasien berusia 24 tahun tersebut meninggal tak lama setelah ritual tersebut dilakukan.

Baca Juga: 10 Cara Atasi Rambut Rontok Menggunakan Jus Lemon

Sonawane dikatakan telah memiliki benjolan di dadanya, yang telah dihapus dengan cara konvensional di Rumah Nursing Chavan. Namun dia menderita pendarahan pascaoperasi. Dia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Deenanath, di mana dia menjalani prosedur palsu atau malpraktik.

"Adikku menderita kanker payudara setelah melahirkan keduanya. Dia pergi ke Chavan kesakitan pada akhir November. Tapi, bahkan setelah operasi pertamanya dilakukan, dia menderita masalah yang sama dan benjolan lain terdeteksi di dadanya," ucap saudara laki-laki Sonawane.

Usai videonya beredar di media sosial, Dr Chavan mendapatkan ancaman lewat telepon.

Juru bicara Rumah Sakit Deenenath mengatakan: "Rumah sakit kami tidak ada hubungannya dengan kejadian ini atau Chavan. Kami tidak mengizinkan praktik semacam itu. Sandhya dirawat di sini karena beberapa komplikasi. Kondisinya kritis dan dia di bawah perawatan Dr Sameer Jog."

Juru bicara tersebut mengkonfirmasi kematiannya dan menambahkan: "Rumah sakit kami tidak bertanggung jawab atas praktik takhayul semacam itu."

Baca Juga: Menikmati Buah Lai, Mirip Durian Tapi Tidak Sama

Tidak ada komentar yang dilaporkan dari Dr Chavan.
close[CLICK 2x UNTUK MENUTUP]