Detoksifikasi Memakai 'Minuman Super' Ternyata Berbahaya

Banyak orang menjalani detoksifikasi untuk meningkatkan kesehatan dan kecantikan, memulai program penurunan berat badan, atau untuk menghilangkan racun dari tubuh. Dan salah satunya dengan membuat 'minuman super.'

Minuman detoksifikasi ternyata berbahaya
Minuman detoksifikasi ternyata berbahaya.
Minuman ini biasanya terbuat dari berbagai sayuran hijau, yang dipercaya bisa mengeluarkan racun dari tubuh. Apakah benar jika minuman tersebut bisa membuat kita lebih cantik, langsing atau bahkan sehat?

Para ahli kesehatan telah memperingatkan selama bertahun-tahun, bahwa minuman super untuk proses detoksifikasi yang sedang trendi tidak efektif, bahkan berbahaya. Mengapa bisa berbahaya? Berikut ulasannya.

Daily Mail Online mengungkap, jika detoksifikasi tersebut tidak efektif dan berpotensi mengancam nyawa. Dan berikut adalah diet detoks yang cukup populer dan trendi:

1. Diet detoks


Ada banyak program detoksifikasi dan resep di luar sana. Yang populer digunakan oleh banyak selebritis, termasuk Beyonce, Gwyneth Paltrow dan Jared Leto, adalah diet detox lemon, yang dijuluki sebagai 'master cleanser'.

Ini adalah program diet 10 hari, di mana makanan diganti dengan minuman yang tidak mengandung apa-apa kecuali jus lemon, air, cabe rawit dan sirup maple. Ramuan ini seharusnya mengeluarkan toksin, membantu menurunkan berat badan, dan menerangi kulit dan rambut.

Metode detoks populer lainnya adalah diet sari cuka apel tiga hari, di mana orang meminum dua sendok makan cuka sari apel yang dicampur dengan air sebelum makan. Hal itu seharusnya membuat orang merasa tidak lapar dan membuatnya lebih mudah untuk menghindari cemilan.

Metode detoks juga datang dalam bentuk makanan mentah, dimana orang-orang akan mengkonsumsi makanan mentah seperti kangkung, kacang-kacangan dan biji-bijian, buah kering, kelapa, alpukat, minyak zaitun dan keju kambing setiap hari.

2. Kolonel


Untuk jenis detoks ini banyak orang bertujuan untuk menyingkirkan racun di usus besar, organ yang merupakan bagian dari saluran pencernaan yang mengandung banyak racun.

Beberapa metode pembersihan usus besar termasuk enema kopi, yang dilakukan oleh Gwyneth Paltrow.

Selama enema kopi, sebuah alat akan digunakan untuk menyuntikkan kopi panas ke usus bawah melalui rektum. Prosedurnya adalah untuk mengeluarkan berbagai racun yang tidak diinginkan di hati dan ginjal, termasuk penyebab kanker.

Obat pencahar, yang datang dalam berbagai bentuk termasuk pil, tablet kunyah dan cairan, mengandung bahan kimia yang memudahkan pengeluaran tinja dan meningkatkan pergerakan usus.

Mengapa tidak ada diet detox yang bermanfaat?

Menurut para ahli, detoksifikasi di atas tidak melakukan apapun untuk membersihkan racun.

"Sebagian besar detoksifikasi tidak memiliki manfaat jangka panjang, kecuali jika ditambah makan sehat," kata Dr Lauren Streicher,seorang profesor di Northwestern University, kepada Daily Mail Online.

Dr Besser menjelaskan, tubuh ini mampu melakukan detoksifikasi dengan sempurna. "Setiap bagian tubuh membersihkan dan merevitalisasi dirinya sendiri," katanya kepada Daily Mail Online.

Hati, sistem gastrointestinal, dan ginjal adalah organ yang tepat untuk mengeluarkan racun. Sistem gastrointestinal menyaring limbah, itulah sebabnya mengapa usus besar tidak perlu dibersihkan, kata Dr Besser.

Saat makanan melewati saluran pencernaan, nutrisi diserap di usus bagian atas. Kemudian limbah dipindahkan ke usus besar dan dikeluarkan dari tubuh.

"Orang-orang berpikir, dengan mengeluarkan semua yang dari usus besar mereka menyingkirkan racun," kata Dr Besser.

Ginjal menyaring racun keluar dari darah dan masuk ke dalam urin, sementara hati mendetoksifikasi dengan mengubah sifat kimia dari racun, dan membuatnya lebih mudah bagi tubuh untuk mengeluarkannya..

"Jika ginjal tidak melakukan pekerjaan mereka, Anda memerlukan dialisis, bukan sari cuka apel," Dr. Streicher menambahkan.

Bahkan paru-paru pun lengkapi metode pengeluaran racun.

"Gagasan bahwa diet detoks dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh tidak tepat. Alasan orang akan merasa lebih baik, setelah meminum minuman super saat detoksifikasi. Tapi itu terjadi karena mereka tidak memasukkan sampah ke dalam sistem mereka," tambahnya.

Detoksifikasi berpotensi berbahaya


Selain detoksifikasi menjadi tidak efektif, juga bisa berbahaya.

Dr Besser mengatakan obat pencahar lebih berbahaya daripada jus atau diet detoks lainnya. Obat pencahar merangsang saluran pencernaan dan mempercepat pergerakan usus.

Dia mengatakan ini bisa mempercepat banyak hal, sehingga nutrisi dari makanan tidak diserap di usus bagian atas.

Dan karena pencahar bisa menyebabkan diare, itu juga berpotensi menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan pelemahan penglihatan, bisa menyebabkan pingsan, bahkan kerusakan ginjal.

Baca Juga: Penyebab Rematik Ternyata Susu Dan Daging Sapi

Sementara itu, orang yang mengonsumsi minuman super atau jus dan mengupas kulitnya, akan mendapatkan banyak gula dan nutrisi dan serat yang tidak cukup.

Jika dilakukan dalam jangka pendek, itu tidak menjadi masalah. Tapi jika dilakukan dalam jangka panjang maka tubuh akan kehilangan banyak nutrisi penting.

Foto: dailymail.co.uk
close[CLICK 2x UNTUK MENUTUP]