Suami bawa jenazah istri. Foto |
Tetapi, kadang kematian juga membutuhkan 'biaya' terutama di kota-kota besar. Baik itu untuk biaya pemakaman, hingga menjamu orang-orang yang satang melayat.
Bahkan, jika kematian terjadi di rumah sakit ada biaya ambulan yang harus dikeluarkan. Jika mampu membayar itu tidak masalah, tetapi jika tidak tentu menjadi hal lain, seperti yang menimpa warga miskin ini.
Suku Kanibal Ini Diasingkan dan Paling Ditakuti
Akibat kemiskinan yang dialaminya, seorang suami bernama Dana Majhi terpaksa memangku mayat istrinya di atas bahu dan berjalan sejauh 10 kilometer, untuk kembali ke rumahnya karena ia tidak mampu untuk menyewa kendaraan.
Istrinya meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Kalahandi, India, akibat penyakit batuk kering.
Sepanjang perjalanan, Dana ditemani oleh anak perempuannya yang berusia 12 tahun, yang menangis terisak-isak akibat mengenangkan ibunya yang telah meninggal dunia.
Dana terpaksa berjalan kaki, setelah ambulan enggan mengantar mayat istrinya ke rumah mereka. Tanpa uang, ia tidak bisa menyewa ambulan, sungguh miris.
“Saya memberitahu pihak rumah sakiy bahwa saya miskin dan tidak mampu menyewa kendaraan. Saya berulang kali meminta (ambulans) namun mereka tidak bisa membantu," kata Dana kami kutip dari MyNewsHub.
Setelah berjalan sejauh 10 kilometer, baru sebuah ambulan membantunya mengantarkan mayat istrinya ke rumah mereka, yang terletak kira-kira 60 kilometer dari rumah sakit.
Cerita Mengerikan Pengurus Jenazah Akibat Bunuh Diri
Dan hal tersebut terjadi setelah anggota parlemen, Biju Janata Dal, Kalikesh Singh Deo, mendapatkan kabar dan men-tweet untuk meminta pemerintah mengambil tindakan yang sewajarnya.