Ular piton dibuuh dan dikuliti. Foto |
Hewan melata yang biasa dan mudah ditemukan di Asia Tenggara ini, telah lama dijadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan tas-tas bermerek mahal. Bahkan saat ini jumlahnya di alam liar kian berkurang.
Tetapi di daerah ini, ular piton khususnya jenis Burma kini telah diburu untuk dimusnahkan, dan dijadikan sebagai bahan pembuatan tas hingga celana. Bahkan hal ini didukung oleh pemerintah setempat, mengapa demikian?
Tidur dengan Ular, Wanita Dikejutkan Pernyataan Dokter
Bahan tas dari kulit ular. |
Diperkirakan ada ribuan ular piton--yang jauh dari habitat alami mereka di Asia Tenggara--diyakini mengintai Florida, dan membuat hewan endemik di Everglades terancam punah. Dan membuat para pejabat di Florida Fish dan Komisi Konservasi Margasatwa, membuat program untuk memburu piton yang telah ada sejak tahun 2009.
"Apakah mereka nelayan atau mereka pemburu atau mereka pejalan kaki atau mereka para pengamat burung--mereka semua mencari python," kata satwa ketua komisaris, Ron Bergeron yang kami kutip dari Mail Online.
Selama satu bulan ini, ular piton terpanjang yang tertangkap selama perburuan antara 16 Januari dan 14 Februari memiliki panjang lebih dari empat meter, yang ditangkap oleh tim yang dipimpin oleh Bill Booth dari Sarasota.
Lebih dari 1.000 orang dari 29 negara terdaftar, untuk menghabisi populasi ular dari lahan basah di Florida Selatan.
Setengah pemburu ingin membuat sesuatu dari kulit Piton yang tertangkap, berupa hiasan dinding, sepasang sepatu, celana atau tas untuk istri mereka dengan logo desainer mewah.
Piton Besar Ini Buat Lima Petugas Damkar Kewalahan
Setengah lainnya menjual ular yang mati hingga US$150 setiap ekornya. Nantinya, ular-ular ini akan dikuliti dan diproses untuk dijadikan barang-barang mewah dan mahal.
Pemerintah Florida ingin terbebas dari ular piton, yang sedikit demi sedikit menghancurkan populasi hewan endemik. Sungguh nasib ular yang malang.